ukmmu
  • Info
  • Produk
  • Inspirasi
  • MICE
  • Klinik
  • Mitra
  • Agenda
  • Filantropi
No Result
View All Result
Pupukmu
ukmmu.com
  • Info
  • Produk
  • Inspirasi
  • MICE
  • Klinik
  • Mitra
  • Agenda
  • Filantropi
No Result
View All Result
ukmmu.com
No Result
View All Result
WAR TAKJIL: Menyatukan Keberagaman di Bulan Ramadhan

WAR TAKJIL: Menyatukan Keberagaman di Bulan Ramadhan

Sulistyo Suharto by Sulistyo Suharto
26 March, 2024
in Info
0
Share on FacebookShare on Twitter

Abi Daulah Haque

RAMADAN 1445 H kali ini menjadi sebuah momentum tersendiri bagi masyarakat Indonesia. Salah satu yang menarik yakni tradisi berburu takjil menjelang waktu berbuka puasa. Bahkan, akhir-akhir ini di media sosial viral oleh netizen dengan menyebut dengan “War Takjil”. Dalam Bahasa Indonesia kata “war” adalah berburu atau memperebutkan takjil.

You might also like

Menegakkan Kedaulatan Ekonomi Digital UMKM: Dari Klik ke Kemandirian Bangsa

Menegakkan Kedaulatan Ekonomi Digital UMKM: Dari Klik ke Kemandirian Bangsa

26 June, 2025
EVOLUSI PUTU

EVOLUSI PUTU

25 June, 2025

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), takjil memiliki makna “mempercepat (dalam berbuka puasa)”. Hal ini sesuai dengan akar katanya dalam Bahasa Arab, yakni ‘ajila’ yang berarti menyegerakan. Jadi maksud Takjil sejatinya adalah menyegerakan membatalkan puasa dengan makanan pembuka. Sebagaimana sabda Rasulullah Saw, “untuk selalu menjadi baik, manusia harus mempercepat untuk berbuka puasa”.

Takjil bukan sekedar pelengkap ramadhan. Aneka kudapan ini juga mampu meluruhkan sekat agama, ras, suku dan golongan. Ada fenomena baru yang seru pada bulan puasa tahun 2024 ini, yakni “war takjil lintas agama”.

Baca Juga:  MENARA GKBI : PENANDA PERADABAN KOPERASI INDONESIA

Diksi “war” dalam war takjil untuk menggambarkan adanya keseruan dalam berburu kudapan buka puasa. Bukan perang atau pertempuran yang menggunakan kekerasan.

Fenomena terse­but mengandung pesan mor­al saling menghormati meski memeluk agama berbeda. Beragam pangan olahan dan cemilan yang dijajakan para pedagang cepat laris, karena tidak sedikit masyarakat Non Muslim yang ikut berburu takjil untuk dibagi­kan ke masyarakat yang sedang menjalankan puasa.

PP Muhammadiyah pun ikut merespon melalui Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Prof. Dadang Kahmad. Beliau menilai fenomena tersebut menjadi bukti kerukunan antar umat beragama.
“Seperti orang Islam untuk ikut libur Natal, ikut libur Nyepi. Hidup bersama dengan rukun,” kata Dadang seperti dikutip laman resmi Muhammadiyah, Kamis (21/3/2024).

Dadang menilai fenomena non-Muslim ikut berburu takjil wajar. Fenomena itu justru membawa manfaat bagi para penjual takjil.
“Wajar saja memang dalam kehidupan sekarang, dalam pergaulan antar budaya, saling mempengaruhi satu sama lain. Juga ada pengaruh ekonomi,” ujarnya. Menurutnya, berburu takjil berarti berbelanja makanan. Sehingga terjadi transaksi ekonomi dan keberkahan bagi seluruh umat.

Baca Juga:  Jalur Kereta Api Pertama di Indonesia: Sejarah, Perkembangan, dan Dampaknya terhadap Ekonomi

War Takjil tak sedikit yang menjadikan fenomena ini bahan bercandaan melalui konten oleh netizen di tik-tok dan instagram. Dikatakan bahwa warganet non muslim telah menyusun strategi terlebih dahulu dengan mencuri start di kala masyarakat muslim masih berpuasa.
Warganet muslim pun tak tinggal diam dengan mengatakan bahwa mereka akan memborong semua telur yang ada di pasaran sehingga perayaan Paskah nanti tidak akan berjalan.

“Untukmu Agamamu, Untukku Takjilmu,” ujar salah satu pengguna TikTok mengenai fenomena ‘war takjil’. Tak berhenti di situ, warganet, baik Muslim maupun non-Muslim pun turut menggaungkan lagu ‘Rindu Muhammadku’ yang dinyanyikan oleh Haddad Alwi dan Vita. Lagu tersebut menandakan bahwa Ramadan pada tahun ini dipenuhi dengan keriuhan, kegembiraan dan antusiasme masyarakat Indonesia dalam menjalankan ibadah puasa. Momen ini justru menjadi pemersatu masyarakat Indonesia untuk turut menjaga keberagaman dan toleransi antar umat beragama (keberagamaan).

Baca Juga:  Muhammadiyah Minta Kenaikan PPN 12% Dibatalkan: Banyak UMKM Terancam Bangkrut

Fenomena War Takjil memberikan kontribusi positif bagi tumbuhnya geliat ekonomi masyarakat. Data menunjukkan penjualan takjil mengalami peningkatan signifikan selama Ramadhan.

Pada tahun 2023, Kementerian Perdagangan RI memperkirakan nilai transaksi takjil mencapai 28 Triliun rupiah. Hal ini menunjukkan bahwa War Takjil tidak hanya menjadi fenomena sosial, tetapi juga menggerakkan roda ekonomi karena membuka peluang usaha bagi masyarakat, terutama para pelaku UMKM.

Pada saat yang sama dapat memperkaya kuliner nusantara, karena menghadirkan beragam jajanan tradisional dan kudapan kekinian. Dengan fenomena War Takjil ini, rasanya perlu ada upaya nyata memaksimalkan dampak positif bagi toleransi dan pertumbuhan ekonomi, serta ihtiar untuk meminimalkan dampak negatif yang menyertainya.

Hal ini membutuhkan sinergitas bersama antar kalangan. Pemerintah, Umat lintas Agama, Stakeholders (para pemangku kepentingan) dan seluruh rakyat Indonesia.
Mari kita War Takjil.

Kendal, 26/03/2024
*) Bidang Kemitraan dan Jejaring LP-UMKM PWM Jateng, Fungsionaris Bidang 2 BPD HIPMI Jateng.

Sulistyo Suharto

Sulistyo Suharto

Related Stories

Menegakkan Kedaulatan Ekonomi Digital UMKM: Dari Klik ke Kemandirian Bangsa

Menegakkan Kedaulatan Ekonomi Digital UMKM: Dari Klik ke Kemandirian Bangsa

by Sulistyo Suharto
26 June, 2025
0

Realitas Ekonomi Digital Kita: Nyaman tapi Mengkhawatirkan  Era digital telah mengubah wajah ekonomi kita secara fundamental. Kini, segala bentuk transaksi...

EVOLUSI PUTU

EVOLUSI PUTU

by Sulistyo Suharto
25 June, 2025
0

Oleh : Khafid Sirotudin Bunyi ngiiing….ngiiing mirip suara “sawangan” yang diletakkan di sela-sela ekor merpati balap jantan adalah suara khas...

Ghost Kitchen, Dari Rumah Hasilkan Rupiah

Ghost Kitchen, Dari Rumah Hasilkan Rupiah

by Sulistyo Suharto
24 June, 2025
0

Oleh: Suwatno Ibnu Sudihardjo Anggota Lembaga Pengembangan UMKM PWM Jawa Tengah Menggali Peluang di Tengah Perubahan Kita hidup dalam era...

Ghost Kitchen & Lompatan Digital UMKM

Ghost Kitchen & Lompatan Digital UMKM

by Sulistyo Suharto
21 June, 2025
0

Oleh : Suwatno Ibnu Sudihardjo Anggota LPUMKM Jawa Tengah 📌 Zaman Telah Berubah, Cara Bisnis pun Harus Berubah Perubahan zaman...

Next Post
40

40

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

UKMMu.com

UKMMu.com merupakan media official Lembaga Pengembang UMKM Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Tengah

  • Info
  • Produk
  • Inspirasi
  • MICE
  • Klinik
  • Mitra
  • Agenda
  • Filantropi

© 2025 UKMMu.com - Media UMKM Terkemuka

No Result
View All Result
  • Info
  • Produk
  • Inspirasi
  • MICE
  • Klinik
  • Mitra
  • Agenda
  • Filantropi

© 2025 UKMMu.com - Media UMKM Terkemuka

Redaksi

Go to mobile version