Oleh: Rudi Pramono (MPI PDM Wonosobo)
Lembaga Pengembangan Usaha Mikro Menengah dan Kecil (UMKM) dan MPI PWM Jateng menyelenggarakan pelatihan Jurnalistik secara zoom pada hari Sabtu, 22 Juni 2024.
Hadir sebagai pemateri Kepala Biro Inews TV Jateng Teguh Hadi Prayitno. Wartawan TVRI Jateng Muchtarom, Ketua MPI PWM Jateng Rustam Aji, Komisioner KPID Anas Syahirul Amin dan ratusan peserta Pelatihan dari seluruh Jawa Tengah.
Dalam paparannya Teguh Menyampaikan tentang Digital Disruptor dimana ada orang atau sekelompok orang yang sangat agresif mempengaruhi dan menguasai wacana di internet. Muhammadiyah harus bisa mengimbangi dengan teknologi dan aktifitas dakwah terbaru menguasai medan dakwah yang sudah ada sasaran dakwah yang baru. Mampu mengakses memahami mengevaluasi dan menyimpulkan sesuatu yang ditampilkan di media. Di era post truth kebenaran bukan berdasar fakta tapi keyakinan sesuai selera media. Padahal sumber kebenaran media online tidak mudah diklarifikasi, dikarenakan adanya akun bodong, dan peternak akun robot.
Ada beberapa anatomi media : Kuadran 1 media arus utama yang resmi dan berkualitas. Kuadran 2 : media yg berkualitas cuma belum terdaftar di Dewan Pers. Kuadran 3 media yang status tidak jelas tidak resmi, muatan negatif menjelekkan media buzzer propaganda diunggah di youtobe seperti tv. Kuadran 4 : status resmi terdaftar tapi perilaku serba negatif. Semua konten negatif yg melanggar kode etik bisa dilaporkan.
Konten yang dibuat Muhammadiyah tidak terlepas dari akar pijakannya dan membumi masuk ke semesta digital dengan kolaborasi dan sinergi dengan akun organisasi lain maupun milik perorangan (jurnais media afiliasi) dan influencer pesohor yang dimanfaatkan melawan para buzzer sukarela maupun buzzerRP. Kita tidak ingin “saleh personal tapi kafir digital” alias alim pribadi tapi diam tidak begerak melawan para buzzer yang berisik seperti lebah berdengung.
Wujud Jurnalis bisa jurnalisme sastrawi: bahasa sastra dalam karya jurnalistik bisa juga dalam bentuk sastra jurnalistik karya imajiner yang berasal dari kisah nyata, karya ini tidak bisa dihukum
Muchtarom menyampikan tentang News Value dimana tidak hanya syiar tapi dibuat menarik, terkait seberapa peting berita untuk pembaca sesuai segmentasinya,
Aktualitas cepat dan hangat. Berita magnitute nengguncang misal berita kenaikan bbm dan domino efeknya, kisah dranatis, langka
Disampaikan juga tentang Merencanakan liputan : 1 tentukan topik berita : UMKM. 2.Narasumber : pedagang pembeli pengamat pejabat 3. Masalah : misal ukm itu ternyata lar basa omzetnya.
Rustam Aji selaku Ketua MPI PWM jateng mengawali paparannya dengan sejarah Muhmmadiyah dimana literasi sudah ada sejak th 1915, 3 tahun setelah Muhammadiyah berdiri, menunjukkan pentingnya literasi untuk penyebaran dakwah islam.
Beda informasi dan berita. Informasi hanya menerima data tapi tidak di syiarkan sedangkan Berita melalui proses penggalian fakta, data dan edit sebelum dipubikasikan. Dalam berita ada yang namanya fakta empiris: bisa dibuktikan dengan panca indra, ada bukti saksi. Sedangkan fakta opini pernyataan pendapat bukan dari wartawan.
Penyusunan berita mengacu 5W + 1H. dengan menperhatkan news value agar tidak sia-sia menimbulkan empati dan simpati. Terkait dengan Jenis Berita : 1. Strigth News : apa adanya lugas mengejar aktualitas. 2. Dept News berita mendalam multi faktor dikaji, seperti majalah mingguan. 3. Feature News : Bahasa bertutur gaya bahasa satra
Terkait wawancara karena wartawan tidak dilokasi, cepat kumpul karena jejaring kalau sekarang karena medsos. Tujuan informasi selengkap mungkin telusuri fakta kejadian. Pedoman wawancara singkat langsung kenali dulu masalah yg akan ditanyakan, apa yg mau ditanyakan sudah hapal juga perlu alat rekam dan catatan
Teguh menguatkan literasi digital dengan Strategi dalam banyak platform, iringan lagu yg sesuai, jalin komunikasi dng audien, storyteling bertutur cerita konten / tulisan menimbulkan emosi dan motivasi untuk mencapai target audiens.