Oleh: Khafid Sirotudin
Dahulu di Weleri terdapat beberapa agen koran dan majalah yang bermarkas di salah satu kios Terminal Bus Weleri (sekarang TKW, Taman Kota Weleri). Yang terbesar suwargi Sukimin, agen hampir semua koran, diantaranya Suara Merdeka, Wawasan, Jawa Pos, Kompas, Kedaulatan Rakyat dan Monitor. Sebelum era digital merebak, koran langganan saya di depan rumah banyak dibaca warga kampung. Sebagai wahana silaturahmi dan sarana literasi bagi warga dan tetangga. Bahkan saya sering berganti-ganti atau menambah langganan koran menyesuaikan kebutuhan dan daya baca warga. Banyak teman-teman yang berkunjung ke rumah merasa heran dengan apa yang saya lakukan. Apalagi pada era digital sekarang, dimana hampir semua media tersedia secara online, baik yang berbayar maupun gratis. Tetapi saya masih tetap mempertahankan tradisi langganan koran cetak. Atau membeli koran di traffict light disaat saya berkendara di kota Semarang dan kota besar lainnya.
Seringkali saya tidak memiliki ketertarikan dengan Headline koran yang saya beli dari penjaja koran di perempatan lampu bangjo. Toh saya bisa baca secara digital, on-line, e-newspaper. Namun saya merasa pernah menghidupi keluarga dari jualan koran, jualan majalah dan menjadi agen beberapa media cetak. Hampir lima tahun kami menggeluti bisnis itu. Tidak ada narasi gengsi untuk mencari rejeki Tuhan, walau menjadi penjual koran. Kami menikmati rejeki yang dikumpulkan dari keuntungan Rp 100 – 200 dari setiap pembeli dan pelanggan koran. Bisa jadi mereka membeli atau menjadi pelanggan bukan untuk memenuhi kebutuhan informasi dan literasi, tetapi karena kasihan atau sekedar berbagi dengan kami.
Tidak hanya menjadi pelanggan koran, majalah atau membeli nasi bungkus yang kita bisa lakukan untuk berbagi setiap hari. Sejak 25 Desember 2015, kami dan teman-teman AMM (Angkatan Muda Muhammadiyah) Weleri menginisiasi Gerakan Jumat Berkah. Yaitu berbagi nasi bungkus dan minuman sebanyak 250-300 paket setiap Jumat pagi, bakda Subuh, untuk warga yang membutuhkan sarapan. Alhamdulillah Jumat Berkah masih dilaksanakan oleh AMM hingga kini. Andapun bisa berbagi dengan cara membeli aneka produk usaha mikro dan kecil milik warga sekitar tempat tinggal. Membeli sembari berbagi guna menggerakkan ekonomi kerakyatan dan keumatan disaat pengangguran meningkat tajam, daya beli dan pertumbuhan ekonomi menurun, akibat kebijakan yang kurang berpihak dan pas buat rakyat kebanyakan.
MEMBELI-SEMBARI-BERBAGI