ukmmu
  • Info
  • Produk
  • Inspirasi
  • MICE
  • Klinik
  • Mitra
  • Agenda
  • Filantropi
No Result
View All Result
Pupukmu
ukmmu.com
  • Info
  • Produk
  • Inspirasi
  • MICE
  • Klinik
  • Mitra
  • Agenda
  • Filantropi
No Result
View All Result
ukmmu.com
No Result
View All Result
SUMUR RUMA : THE WELL OF RUMA

SUMUR RUMA : THE WELL OF RUMA

by Sulistyo Suharto
10 December, 2023
in Inspirasi
0
Share on FacebookShare on Twitter

Akhmad Asikin Musthofa Al-Qondaly

Di Madinah, tidak terlalu jauh dari Masjid Nabawi, ada sebuah properti sebidang tanah dengan sumur yang tidak pernah kering sepanjang tahun. Sumur itu dikenal dengan nama “Sumur Ruma” (The Well of Ruma), karena dimiliki seorang Yahudi bernama Ruma.

Sang Yahudi menjual air kepada penduduk Madinah dan setiap hari orang antri untuk membeli airnya. Diwaktu tertentu sang Yahudi menaikkan seenaknya harga airnya dan rakyat Madinah-pun terpaksa harus tetap membelinya. Karena hanya sumur inilah satu-satunya yang tidak pernah kering.

Melihat kenyataan itu, Rasulullah saw. bersabda : “Kalau ada yang bisa membeli sumur ini, balasannya adalah Surga“.

Seorang Sahabat Nabi bernama Usman bin Affan mendekati sang Yahudi. Usman menawarkan untuk membeli sumurnya. Tentu saja Ruma sang Yahudi menolak. Ini adalah bisnisnya dan ia mendapat banyak uang dari bisnisnya.

Baca Juga:  Multiple Efek Industri Ayam Goreng: Saatnya Muhammadiyah Ambil Peran dalam Membangun Kemandirian Ekosistem Ekonomi Umat

Namun Usman bukan hanya pebisnis sukses yang kaya raya, ia juga seorang negosiator ulung. Ia bilang kepada Ruma : “Aku akan membeli setengah dari sumurmu dengan harga yang pantas, jadi kita bergantian menjual air, hari ini kamu, besok saya“.

Melalui negosiasi yang sangat ketat, akhirnya sang Yahudi mau menjual sumurnya senilai 1 juta Dirham dan memberikan hak pemasaran 50% kepada Usman bin Affan.

Apa yang terjadi setelahnya membuat sang Yahudi merasa keki. Ternyata Usman menggratiskan air tersebut kepada semua penduduk Madinah. Penduduk pun mengambil air sepuasnya, sehingga keesokan harinya mereka tidak perlu lagi membeli air dari Ruma sang Yahudi.

Merasa kalah, sang Yahudi akhirnya menyerah, ia meminta Usman bin Affan untuk membeli semua kepemilikan sumur dan tanahnya.

Tentu saja Usman tidak harus membayar lagi seharga yang telah disepakati sebelumnya. Sampai sekarang di Madinah, sumur tersebut dikenal dengan nama “Sumur Usman” atau The Well of Usman. Tanah luas sekitar sumur tersebut menjadi sebuah kebun kurma yang diberi air dari sumur Usman. Kebun kurma tersebut dikelola oleh Badan Wakaf Pemerintah Saudi sampai hari ini.

Baca Juga:  GUSJIGANG

Kurmanya diekspor ke berbagai negara di dunia, hasilnya diberikan untuk yatim piatu dan pendidikan.
Sebagian dikembangkan menjadi hotel dan proyek-proyek lainnya, serta sebagian lagi dimasukkan kembali ke sebuah Rekening Bank Tertua di dunia, atas nama Usman bin Affan.

Hasil pengelolaan kebun kurma dan grup bisnisnya saat ini menghasilkan 50 juta Riyal per tahun. Setara dengan Rp 200 Milyar per tahun.

Sang Yahudi tidak akan pernah menang. Kenapa ? Karena visinya terlalu dangkal. Ia hanya hidup untuk masa kini, semasa ia hidup di dunia. Sedangkan visi dari Usman bin Affan adalah jauh ke depan. Tidak hanya ketika hidup di dunia, tapi hingga kehidupan abadi di akhirat.

Baca Juga:  Industri Ayam Goreng: Solusi Strategis PWM Jawa Tengah untuk Lapangan Kerja dan Pemberdayaan Ekonomi

Ia rela berkorban untuk menolong sesama manusia yang membutuhkan. Dan ia menatap sebuah visi besar yang bernama “Shadaqatun Jariyah, Sedekah Berkelanjutan“. Sebuah shadaqah yang tidak pernah berhenti, bahkan pada saat manusia sudah mati. Inilah cara memajukan Islam secara cerdas dan barokah dunia akhirat.

Ingat “dawuh” (perintah) Baginda Rasulullah saw. yang pernah bersabda, artinya : “Barang siapa yang menyampaikan 1 (satu) ilmu saja dan ada orang yang mengamalkannya, maka walaupun yang menyampaikan sudah tiada (meninggal dunia), dia akan tetap memperoleh pahala.”
(HR. Al-Bukhari)
Wallahu’alam bi shawab

Kendal, 8 Desember 2023

*) Dewan A’wan PC JQH NU Kab. Kendal, Pengasuh Pengajian On-line ‘Ngatur Jiwo’, Ketua Komite SMP-SMK Ponpes Sabilurasyad Kendal, Jamaah Majlis Tadabur Al-Quran (MTAQ), Pengurus PCNU Kendal.

Sulistyo Suharto

Related Stories

Menegakkan Kedaulatan Ekonomi Digital UMKM: Dari Klik ke Kemandirian Bangsa

by Sulistyo Suharto
26 June, 2025
0

Realitas Ekonomi Digital Kita: Nyaman tapi Mengkhawatirkan  Era digital telah mengubah wajah ekonomi kita secara fundamental. Kini, segala bentuk transaksi...

EVOLUSI PUTU

by Sulistyo Suharto
25 June, 2025
0

Oleh : Khafid Sirotudin Bunyi ngiiing….ngiiing mirip suara “sawangan” yang diletakkan di sela-sela ekor merpati balap jantan adalah suara khas...

GUSJIGANG

by Sulistyo Suharto
18 June, 2025
0

Oleh : Khafid Sirotudin Sekitar 700-an jamaah Pengajian Umum Ahad Pon (PUAP) memenuhi Aula Gedung JHK (Jam’iyyatul Hujjaj Kudus), Ahad...

BEONG DAN INSPIRASI PERADABAN

by Sulistyo Suharto
15 May, 2025
0

Oleh : Gus Zuhron Ada yang berbeda dengan pertemuan para begawan perkaderan Jawa Tengah. Biasanya dengan cara online, kali ini...

Next Post

CROMBOLONI DAN TANTANGAN UMKM PANGAN

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

UKMMu.com merupakan media official Lembaga Pengembang UMKM Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Tengah

  • Info
  • Produk
  • Inspirasi
  • MICE
  • Klinik
  • Mitra
  • Agenda
  • Filantropi

© 2025 UKMMu.com - Media UMKM Terkemuka

No Result
View All Result
  • Info
  • Produk
  • Inspirasi
  • MICE
  • Klinik
  • Mitra
  • Agenda
  • Filantropi

© 2025 UKMMu.com - Media UMKM Terkemuka

Redaksi

Exit mobile version