Era Industri 4.0 memicu adanya tren transformasi digital yang signifikan. Keberlanjutan perekonomian suatu negara menjadi penting dalam menghadapi tantangan di era globalisasi yang didorong oleh arus informasi yang cepat.
Transformasi digital ini berkontribusi pada inovasi, produktivitas, efisiensi, dan kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan akses terhadap informasi, pengetahuan, dan data.
Salah satu tren yang mencolok adalah peralihan besar-besaran tenaga kerja manusia menjadi mesin atau otomatisasi proses, yang menjadi fenomena global yang signifikan. Sebagai parameter dominan di era ini, internet sebagai teknologi baru memiliki pengaruh yang sangat besar dalam transformasi digital, terutama dalam konteks keberlanjutan ekonomi digital.
Konsep ekonomi digital diterjemahkan dan diimplementasikan dalam bentuk model bisnis baru yang didasarkan pada teknologi informasi dan internet. Konsistensi ekonomi digital tercermin dalam persaingan yang semakin meningkat antara industri besar yang mengandalkan teknologi informasi. Perang dagang antara perusahaan-perusahaan besar di Amerika Serikat seperti Microsoft, Apple, Amazon, Facebook, dan sejenisnya dengan perusahaanperusahaan besar di Asia seperti Alibaba, Samsung, Weibo, Grab, dan Gojek semakin tidak dapat dihindari.
Persaingan di bidang teknologi dan informasi juga berdampak pada tingkat persaingan di kawasan ASEAN, termasuk Indonesia. Menurut data, terdapat penambahan 125.000 pengguna internet baru di kawasan ASEAN . Dampaknya, sekitar 160 juta penduduk Indonesia terpengaruh oleh tren transformasi digital, di mana 124% dari mereka mengakses internet melalui perangkat seluler.
Untuk menghadapi dunia yang terglobalisasi dan terdigitalisasi, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk membahas pembangunan berkelanjutan UMKM Digitalisasi menjadi kebutuhan penting bagi UMKM agar dapat bertahan dalam persaingan yang semakin ketat. Implementasi transformasi digital dapat meningkatkan efisiensi operasional, pendapatan, dan mengubah budaya organisasi menjadi lebih adaptif terhadap perubahan. Namun, proses digitalisasi UMKM juga memiliki kompleksitas, tantangan, dan risiko yang perlu diperhatikan dengan baik.
Kegagalan dalam transformasi digital dapat berdampak merugikan UMKM karena membutuhkan investasi yang signifikan dalam hal sumber daya dan kompetensi. Oleh karena itu, UMKM perlu mengidentifikasi strategi digitalisasi yang tepat untuk meminimalkan risiko kegagalan dan mencapai keberhasilan dalam transformasi digital.
UMKM yang ingin melakukan digitalisasi dengan tingkat keberhasilan tinggi yaitu dengan menjaga bisnis diperbarui dengan teknologi, mengoptimalkan konten melalui praktik SEO, memanfaatkan platform media sosial, menggunakan alat analisis, menerapkan teknologi keuangan dan digitalisasi SDM, memastikan infrastruktur digital yang berkualitas, mengadopsi literasi digital dan melatih karyawan tentang e-commerce, memperluas jaringan internet, meningkatkan kesadaran akan isu-isu sosial, mengoptimalkan teknologi yang mendukung praktik ramah lingkungan, kolaborasi dengan pihak eksternal dan memanfaatkan dukungan pemerintah, dan belajar secara berkelanjutan. UMKM harus memperhatikan faktor-faktor tersebut dan menerapkan strategi digitalisasi yang sesuai, UMKM dapat mencapai keberhasilan dalam era digital yang maju dan tetap bersaing dalam pasar yang kompetitif.