UMKMU.com, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) merupakan salah satu penopang utama perekonomian nasional. Sektor UMKM menyumbang 61% terhadap produk domestik bruto (PDB) sebesar Rp 9.580 triliun. Faktanya, kontribusi UMKM terhadap penyerapan tenaga kerja mencapai 97% dari total angkatan kerja. Dari data di atas, Indonesia mempunyai potensi basis ekonomi yang kuat karena jumlah UMKM yang sangat banyak dan daya serap tenaga kerja sangat besar. UMKM juga terbukti kuat dalam menghadapi krisis ekonomi, mempunyai perputaran transaksi yang cepat, menggunakan produksi domestik dan bersentuhan dengan kebutuhan primer masyarakat.
Melihat potensi yang ada tadi negara harus mampu mengelola UMKM ini menjadi kuat dan maju, harapanya ketika UMKM maju dan kuat dapat memberikan berkontribusi pada perekonomian Indonesia dan dapat meningkatkan kesejahtaraan rakyat. Tapi dalam hal ini bukan hanya pemerintah saja yang harus dibebankan dalam memajukan UMKM tapi semua pihak. Salah satu pihak yang harus berperan aktif dalam memajukan UMKM adalah Muhamadiyah. Hal ini merupakan impelementasi dari kepribadian warga Muhammadiyah yaitu Membantu pemerintah serta bekerjasama dengan golongan lain dalam memelihara dan membangun Negara untuk mencapai masyarakat adil dan makmur yang diridlai Allah SWT.
Pasar Rakyat dan Inflasi – UMKMu.com: Satu Langkah Menuju UMKM Muhammadiyah BerkemajuanHal ini mulai di pikirkan oleh Muhammadiyah pasca muktamar Muhamadiyah 48 di kota Solo, dengan dibentuknya Lembaga Pengembang Usaha, Mikro, Kecil dan Menengah (LP UMKM). LP UMKM dibentuk khusus untuk mengembangkan Usaha, Mikro, Kecil dan Menengah yang dimiliki warga Muhammadiyah, sehingga warga Muhammadiyah mampu berdaya secara ekonomi dengan usaha mereka sendiri. Banyak sekali usaha yang dikembangkan oleh warga Muhammadiyah tapi banyak juga yang gagal dalam prosesnya.
Kegagalan ini terjadi karena gagal pahamnya Muhammadiyah dalam mengelola bisnis, hal yang sering terlihat adalah produk Muhammadiyah gagal membranding produknya, gagal memahami potensi pasar, pengelola usaha yang tidak tepat dan gagal memahami konsumen. Pengusaha Muhammadiyah harus mau belajar dan kerja sama dengan siapapun. Hal ini juga diungkapkan Tafsir Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Tengah didalam Seminar UMKM yang diselenggarakan Oleh LP UMKM Jawa Tengah 07 Februari 2024 di Aula FEB Universitas Muhammadiyah Pekalongan Pekajangan.
“ Warga Muhammadiyah harus bekerja sama dengan siapapun dalam hal Muamalah, sampai ada dalil yang melarangnya ”
Beliau juga mencontohkan bagaimana KH Ahmad Dahlan dalam proses membangun Muhammadiyah dia belajar dari orang katolik dalam mengelola Rumah Sakit, kemudian Ahmad Dahlan mengimplementasikan ilmu yang dia dapatkan didalam organisasi Muhammadiyah, dan hasilnya bisa terlihat hari ini, dimana berdiri berbagai Amal Usaha Muhammadiyah saat ini.
Pelatihan Budidaya Pepaya Hawai untuk JATAM – UMKMu.com: Satu Langkah Menuju UMKM Muhammadiyah BerkemajuanHal ini harus bisa dapat dicontoh oleh semua warga Muhammadiyah untuk bekerja sama dengan siapapun untuk memajukan usaha mereka. Disisi lain para pimpinan Muhammadiyah harus memikirkan potensi ekonomi Muhammadiyah dengan menciptakan ruang sinergisitas dengan berbagai pihak yaitu Universitas yang ada, Pemerintah hingga pihak Swasta sinergisitas didalam pengembangan ekonomi sangat diperlukan untuk memajukan ekonomi khusunya dibidang UMKM di Muhammadiyah.
Program yang bisa dilakukan oleh Muhammadiyah adalah melalukan hilirasi produk UMKM. UMKM Center dalam hal ini adalah mengumpulkan berbagai produk dari para pengusaha, kemudian produk tersebut dapat diolah lagi atau juga dapat membantu membranding ulang produk, memberikan bantuan alat, sampai dengan memebantu manajemen pemasarannya. Langkah tersebut perlu waktu yang cukup panjang dan penting adanya sinergisitas dengan berbagai pihak.
PENGEMBANGAN UMKM DI CABANG DAN RANTING – UMKMu.com: Satu Langkah Menuju UMKM Muhammadiyah BerkemajuanSesuai Program Kerja LP-UMKM PWM Jateng hasil Rakerwil pada 6-8 Oktober 2023 di Semarang, kami merencanakan membuat 4-5 UMKM Center berbasis PTMA, wilayah eks karesidenan dan kluster UMKM, selama periode pengabdian 5 tahun. Dalam melaksanakan berbagai program LP-UMKM PWM Jateng, LP-UMKM PWM Jateng mendasarkan pada beberapa prinsip yaitu berpihak pada kebenaran norma yang berlaku, tata kelola yang baik (good governance), kemanfaatan dan keuntungan (benefit and profit), bersinergi dan membahagiakan. Dengan harapan kedepanya UMKM Center Bisa menjadi media pengembangan UMKM dengan berbagai produk unggulan yang menguntungkan.
UMKM Center mulai memberikan dampak pada warga Muhammadiyah dengan bantuan unit usaha yang diberikan kepada warga muhammmadiyah disela sela kegiatan seminar UMKM yang diselenggarakan di Aula FEB Universitas Muhammadiyah Pekalongan Pekajangan. Didalam sambutannya Rektor Universitas Muhammadiyah Pekalongan Pekajangan Dr. Nur Izzah, M. Kes menyampaikan kesiapannya untuk turut serta didalam memajukan UMKM di Karisidenan Pekalongan.
“Universitas Muhammadiyah Pekalongan Pekajangan siap bekerja sama dengan warga Muhammadiyah sekaresidenan Pekalongan untuk memajukan UMKM Muhammadiyah” Selain kegiatan dialog dan diskusi kegiatan seminar UMKM juga di isi dengan kegiatan pelatihan manajemen bisnis untuk membantu memajukan UMKM Muhammadiyah. LP UMKM berkomitmen untuk memajukan UMKM Muhammadiyah dengan melalukan berbagai kerja sama dengan PUPUKMU, Lazismu Jawa Tengah, MEK PWA, dan PWNA Jawa Tengah.