Semarang, 26 November 2024 – Dalam suasana menjelang Pilkada serentak pada 27 November 2024, Kantor DPD PDI Perjuangan Provinsi Jawa Tengah menjadi tuan rumah Sosialisasi 4 Pilar yang dihadiri ratusan peserta dari berbagai kalangan. Bertempat di Panti Marhaen, Jl. Brigjen Katamso, Karangtempel, Kota Semarang, acara ini dipimpin oleh Samuel Wattimena, anggota MPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan Dapil Jawa Tengah 1. Wilayah ini mencakup Kota Semarang, Kabupaten Semarang, Kendal, dan Salatiga.
Sosialisasi 4 Pilar: Pemersatu Bangsa
Acara yang dimulai pukul 09.00 WIB ini bertujuan untuk memperkuat pemahaman, penghayatan, dan pengamalan nilai-nilai kebangsaan berdasarkan Empat Pilar MPR RI: Pancasila, UUD 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dan Bhinneka Tunggal Ika. Dalam sambutannya, Samuel menegaskan pentingnya menjaga nilai-nilai kebangsaan sebagai benteng dari berbagai tantangan yang dihadapi bangsa Indonesia, baik di dalam maupun di luar negeri.
“Empat Pilar ini adalah fondasi utama yang menyatukan kita sebagai bangsa. Sosialisasi ini bukan sekadar formalitas, tetapi menjadi pengingat bagi kita semua untuk terus mengamalkan nilai-nilai luhur kebangsaan dalam kehidupan sehari-hari,” ujar Samuel saat membuka kegiatan.
Momen Penting di Tengah Dinamika Politik
Dalam suasana menjelang Pilkada, Samuel menyebut kegiatan ini memiliki arti strategis sebagai media pemersatu di tengah potensi perpecahan akibat perbedaan pilihan politik. Ia menekankan pentingnya menjaga persatuan dengan tetap menjunjung tinggi Pancasila sebagai dasar negara, menghindari konflik, serta mempererat rasa cinta terhadap tanah air.
“Saat ini, bangsa kita sedang menghadapi tantangan berat. Di satu sisi, kita harus bersatu sebagai rakyat yang cinta tanah air. Di sisi lain, kita harus waspada terhadap pengaruh luar yang berusaha memecah belah kita. Sosialisasi ini adalah salah satu cara kita memperkuat persatuan bangsa,” tegasnya di hadapan 200 peserta yang hadir.
Tantangan Kebangsaan
Samuel menjabarkan sejumlah tantangan kebangsaan yang saat ini dihadapi Indonesia. Tantangan ini mencakup aspek internal dan eksternal yang, jika tidak diatasi dengan serius, dapat melemahkan jati diri bangsa.
- Tantangan Internal:
- Lemahnya penghayatan dan pengamalan nilai-nilai agama, serta munculnya paham radikalisme.
- Fanatisme kedaerahan yang mengabaikan kepentingan nasional.
- Kurangnya penghargaan terhadap keberagaman dan kemajemukan bangsa.
- Minimnya keteladanan dari sejumlah pemimpin dan tokoh bangsa.
- Penegakan hukum yang belum berjalan secara optimal.
- Tantangan Eksternal:
- Globalisasi yang semakin memperluas pengaruh budaya asing dan mengikis nilai-nilai lokal.
- Persaingan antarbangsa yang semakin ketat, terutama di bidang ekonomi dan teknologi.
- Intervensi kekuatan global yang memengaruhi kebijakan nasional.
Menurut Samuel, solusi dari tantangan tersebut adalah penguatan nilai-nilai kebangsaan melalui edukasi dan sosialisasi 4 Pilar, agar masyarakat memiliki kesadaran kolektif untuk menjaga persatuan dan kemajuan bangsa.
Mengisi Kemerdekaan dengan Revolusi Mental
Selain itu, Samuel mengingatkan peserta untuk mengambil bagian dalam menjaga kemerdekaan dan kedaulatan bangsa melalui Revolusi Mental yang digagas oleh Bung Karno. Dengan komitmen, kerja keras, dan semangat gotong royong, masyarakat dapat menjadi motor penggerak perubahan dari lingkungan terkecil hingga skala nasional.
“Kita semua bisa memulai dari hal kecil, seperti memberdayakan masyarakat sekitar, membangkitkan ekonomi kreatif, melestarikan budaya lokal, dan membangun solidaritas sosial. Semua ini adalah bentuk nyata dari cinta tanah air,” ungkapnya.
Samuel juga menekankan pentingnya menjaga kekayaan sumber daya alam Indonesia dari ancaman kapitalisme global. Menurutnya, sumber daya alam yang melimpah adalah anugerah yang harus dikelola untuk kesejahteraan rakyat, bukan untuk kepentingan segelintir pihak.
Harapan dari Sosialisasi
Samuel menutup acara dengan pesan penuh harapan. Ia mengajak seluruh peserta untuk mengimplementasikan nilai-nilai Empat Pilar MPR RI dalam kehidupan sehari-hari, sehingga semangat persatuan dan kecintaan terhadap tanah air semakin kokoh.
“Saya berterima kasih kepada seluruh peserta yang telah hadir. Mari kita jaga Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika sebagai landasan kehidupan berbangsa dan bernegara. Semoga kita semua menjadi pelopor dalam menjaga persatuan dan membangun Indonesia yang lebih baik,” tutup Samuel dengan penuh semangat.
Acara ini juga diakhiri dengan doa untuk almarhum Taufik Kiemas, pencetus Empat Pilar MPR RI. Samuel berharap program ini terus menjadi penguat jati diri bangsa dalam menghadapi berbagai tantangan zaman.
Dengan semangat yang membara, kegiatan ini tidak hanya menjadi momen pembelajaran, tetapi juga pengingat bahwa setiap warga negara memiliki tanggung jawab besar untuk menjaga keutuhan NKRI dan merawat semangat kebangsaan di tengah perubahan global.