Oleh : Khafid Sirotudin
Selepas jamaah sholat Jumat dan jamak qashar Ashar di masjid Al-Manar kompleks Universitas Muhammadiyah Ponorogo (UMPO), kami serombongan sempatkan minum kopi di kantin depan masjid. Kami rehat sejenak sambil bersiap diri untuk melakukan pertemuan dengan Rektor dan Pengelola PT SAC (Surya Amanah Cendekia), unit bisnis milik UMPO. Dari kantin sudah terlihat dua Reog beserta seperangkat alat musik milik UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa) di depan gedung Rektorat UMPO.
Kami serombongan disambut persembahan Reog saat memasuki halaman Rektorat. Dua orang mahasiswa memainkan reog, seni tradisional Ponorogo yang sudah mendunia, dan sempat mau dihak-patenkan oleh Malaysia. Enam mahasiswa lainnya memainkan alat musik seperangkat gamelan, kendang dan terompet mengiringi pertunjukan “reog syariah” tersebut. Sebuah istilah yang dilontarkan Agung TA, anggota LPUMKM PWM Jateng sekaligus LO kunjungan kali ini. Dia lahir dan menghabiskan masa kecilnya di Ponorogo, sebelum hijrah ke Semarang mengikuti suwargi ayahnya yang menjadi pimpinan BAT (British American Tobacco) Indonesia wilayah Jawa Tengah.
Permainan reog cukup membuat decak kagum rombongan yang berdiri berjajar di depan kantor Rektorat UMPO. Secara bergiliran pemain reog berguling-guling sambil memegangi reog yang cukup berat (30-40 kg) dan menempel di kepala. Kurang lebih 20 menit UKM Reog memainkan seni tradisional itu di hadapan rombongan dan beberapa pejabat UMPO yang menyambut kami. Reog terbuat dari bulu-bulu ekor burung Merak asli dilengkapi dengan topeng bergambar macan, yang dianyam menggunakan landasan penjalin.
Burung Merak dan Macan menunjukkan indikator geografis hewan penghuni hutan di kawasan Ponorogo. Bulu Merak melambangkan keindahan dan keanggunan, kepala macan menandakan kekuatan (raja hutan). Jika suatu wilayah hutan masih dijumpai burung Merak, maka hal itu menandakan jika di kawasan hutan tersebut masih ada macan Jawa. Sebuah kearifan budaya lokal yang peduli lingkungan. Sebab belum pernah terdengar sejarahnya adanya seekor macan memangsa seekor burung merak.
Adapun ungkapan “reog syariah” yang dimaksud Agung Tri Anggoro yaitu suatu pertunjukan reog yang menghilangkan unsur-unsur yang tidak sesuai syariat Islam. Misalnya minuman arak yang dahulu selalu diminum “warok” sebelum memainkan reog, maupun laku mistis lain yang lekat dengan tahayul dan khurofat. UKM Reog UMPO memperlihatkan bahwa budaya lokal yang dirasa kurang baik bisa diubah menjadi budaya yang baik dan Islami dengan menghilangkan unsur-unsur yang tidak sejalan dengan syariat agama Islam. Sebagaimana kaidah fikih menyatakan “apa yang kita tidak bisa mengambil semua, maka jangan membuang semuanya”.
Secara de-yure UMPO berdiri pada tanggal 19 November 1986. Namun secara de-facto berdiri sejak tahun 1960, diawali dengan Fakultas Tarbiyah Institut Agama Islam Muhammadiyah (IAIM) Ponorogo yang berinduk ke UM Surakarta. Pada tahun 1975, berdiri FISIP jurusan Ilmu Kesejahteraan Sosial dan FKIP jurusan PMP-KN dan Matematika (1978), dimana kedua fakultas berstatus sebagai cabang dari Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Tahun akademik 1982/1983 keluarlah Peraturan dan Ketentuan adanya passing-out bagi fakultas-fakultas cabang.
Dengan semangat dan idealisme tinggi para pendiri, keluarlah SK Mendikbud RI Nomor 0813/0/1986 yang mengesahkan berdirinya UMPO dengan menambah 2 fakultas baru, yaitu Fakultas Ekonomi dan Fakultas Teknik. UMPO merupakan PTMA di PWM Jatim urutan ke empat atau lima besar berdasarkan jumlah mahasiswa. Diatasnya ada UMM, Umsida Sidoarjo dan UM Surabaya. UMPO memiliki 8 Fakultas 27 Prodi, dengan jumlah mahasiswa-mahasiswi hampir 8.000 orang.
Di sebuah ruang pertemuan lantai 1 yang sejuk, kami diterima secara resmi oleh Rektor UMPO Dr. Happy Susanto, M.A. Alumni S3 Filsafat UGM yang relatif masih berusia muda dibandingkan saya yang sudah bercucu dua (55 tahun). Dalam sambutannya, Rektor UMPO menyampaikan ungkapan terimakasih penuh kehangatan atas kehadiran kami serombongan dari Jateng yang berjumlah 17 orang. LP-UMKM PWM Jateng yang berkhidmat di bidang pemberdayaan UMKM menjadi Lembaga pertama dari luar PWM Jatim yang berkunjung ke UMPO.
Pada sessi pemaparan dan dialog, Khafid selaku Ketua LP-UMKM menyampaikan terimakasih yang sebesar-besarnya atas sambutan yang luar biasa dari Rektor, segenap dosen dan UKM. Sambil memperkenalkan satu per satu anggota rombongan, Khafid juga memaparkan secara singkat Program Kerja LP-UMKM PWM Jateng 2023-2028 dan beberapa bidang garap yang memungkinkan untuk dikerjasamakan. Ketua MEBP PDM Ponorogo, saudaraku Uun, yang ikut membersamai kami di UMPO turut memberikan sambutan singkat dan mengenalkan beberapa anggotanya yang sempat hadir
Pemaparan menarik dari PT SAC disampaikan oleh Sayid Abbas, direktur SAC yang juga dosen FEB lulusan S3 dari Faculty of Applied Social Sciences Sultan Zainal Abidin University Malaysia. Perusahaan yang merupakan unit bisnis UMPO tersebut bergerak dalam bidang jasa cleaning service dan penyediaan tenaga security. Saat ini terdapat 17 unit perusahaan dan rumah sakit yang memanfaatkan produk jasa PT SAC. Perusahaan yang memiliki sesanti RESIK (Religius, Excellent, Service, Integrity, Komitmen) dan SIGAP (Safety, Inisiatif, Gesit, Amanah, Peduli) ini berdiri sejak 2014 (berumur 10 tahun).
Sayid Abbas, pria kelahiran Sragen Jateng, menawarkan beberapa peluang kerjasama yang berwawasan ekonomi keumatan, kekaderan dan kerjasama “gotong-royong” berjamaah dalam membangun ekonomi dan bisnis di lingkungan persyarikatan yang mengedepankan manfaat (benefit oriented) ketimbang keuntungan (profit oriented). Sayid Abbas menawarkan secara terbuka dan fairness : “Monggo SAC siap diajak kerjasama untuk mendampingi rintisan usaha milik LP-UMKM Jateng. Setelah berjalan 1-3 tahun dan dirasa sudah memiliki SDM yang mampu mengelola mandiri atas unit usaha yang dijalankan, silakan mendirikan PT atau perusahaan yang bergerak di bidang usaha yang sama dan digeluti PT SAC”.
Sayid juga berpesan agar mencari kader yang jujur, amanah dan memiliki core competency mumpuni di bidang usaha yang hendak digeluti. Tanpa core competency, sebuah bisnis tidak akan berkembang bahkan bisa saja mati. Terimakasih atas ilmu bisnis yang diberikan kepada kami. Semoga ke depan kami bisa bersinergi dengan PT SAC dalam merintis unit usaha bagi di lingkungan LP-UMKM PWM Jawa Tengah.
Ponorogo, 27 Juli 2024