Semarang 13 November 2024, Wakil Ketua Komite I DPD-RI sekaligus Dewan Pembina Lembaga Pengembangan UMKM PWM Jawa Tengah Dr. Muhdi, SH., M.Hum,, melakukan kunjungan silaturahmi ke Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Tengah. Kunjungan ini diadakan dalam rangka mempererat hubungan antara DPD RI dan Muhammadiyah sebagai organisasi masyarakat yang memiliki pengaruh besar dalam pengembangan pendidikan, sosial, dan ekonomi umat di Jawa Tengah. Pertemuan ini juga menjadi momentum bagi Dr. Muhdi untuk menyampaikan rasa terima kasihnya atas dukungan besar dari Muhammadiyah yang mengantarkannya menjadi anggota DPD RI.
Dalam sambutannya, Dr. Muhdi mengungkapkan rasa syukur dan apresiasi yang mendalam kepada PWM Jawa Tengah, serta seluruh warga Muhammadiyah yang telah memberikan dukungan penuh selama proses pemilihannya. Ia menyadari bahwa perjalanan politiknya tidak akan mudah tanpa dukungan dari keluarga besar Muhammadiyah yang memiliki jaringan luas dan solid di seluruh pelosok Jawa Tengah.
“Terima kasih kepada Muhammadiyah Jawa Tengah atas doa dan dukungannya yang tak terhingga. Perjalanan menuju DPD RI adalah amanah besar yang saya emban. Tanpa dukungan ini, saya mungkin tidak akan berada di sini saat ini. Saya merasa terhormat dan bertanggung jawab untuk memperjuangkan aspirasi umat dan masyarakat di tingkat nasional,” ungkap Dr. Muhdi dengan penuh rasa syukur.
Ketua PWM Jawa Tengah, Dr. KH. Tafsir, M.Ag, menyambut baik kedatangan Dr. Muhdi. Dalam suasana hangat penuh keakraban, Dr. Tafsir memberikan apresiasi khusus kepada Dr. Muhdi dengan menyatakan bahwa sosoknya memiliki keterikatan yang kuat dengan Muhammadiyah, bukan hanya dari sisi pribadi tetapi juga dari keluarganya.
“Pak Muhdi ini lebih Muhammadiyah dari saya, karena keluarga besar Pak Muhdi adalah Muhammadiyah. Dari awal, beliau sudah menunjukkan kedekatan dan kontribusi yang besar dalam berbagai kegiatan Muhammadiyah,” ujar Dr. Tafsir sambil tersenyum, disambut dengan tepuk tangan dari para hadirin.
Di tengah diskusi yang berlangsung, Dr. Tafsir menyampaikan ide penting kepada Dr. Muhdi terkait perlunya pembentukan “Fraksi Muhammadiyah” di DPD RI. Meskipun secara formal DPD RI tidak memiliki fraksi seperti DPR, konsep ini bertujuan mengorganisir senator yang memiliki afiliasi kuat dengan Muhammadiyah agar dapat bersatu dalam memperjuangkan kepentingan umat dan menyuarakan isu-isu strategis di tingkat nasional. Fraksi ini diharapkan menjadi wadah yang memperkuat suara Muhammadiyah dalam berbagai kebijakan publik, khususnya yang terkait dengan pendidikan, kesehatan, ekonomi, dan pemberdayaan sosial.
“Saya melihat potensi besar jika kita bisa membentuk semacam fraksi atau kelompok senator yang terhubung dengan Muhammadiyah. Dengan begitu, kita bisa lebih solid dan efektif dalam memperjuangkan kepentingan umat Islam dan masyarakat pada umumnya,” kata Dr. Tafsir menambahkan.
Menanggapi gagasan tersebut, Dr. Muhdi menyatakan kesiapannya untuk mendorong pembentukan kelompok semacam itu di DPD RI. Menurutnya, inisiatif ini sangat relevan dalam memperkuat posisi Muhammadiyah sebagai salah satu organisasi terbesar di Indonesia yang memiliki peran penting dalam pengambilan keputusan strategis di tingkat nasional.
“Saya sangat mendukung gagasan pembentukan ‘Fraksi Muhammadiyah’ ini. Meskipun secara struktural kita tidak bisa membentuk fraksi di DPD RI, kita bisa membangun sinergi antar senator yang memiliki latar belakang Muhammadiyah. Hal ini penting agar kita bisa memperjuangkan aspirasi Muhammadiyah secara lebih terkoordinasi,” ungkap Dr. Muhdi dengan antusias.
Lebih lanjut, Dr. Muhdi juga mengajak PWM Jawa Tengah untuk aktif memberikan masukan dan rekomendasi terkait isu-isu strategis yang perlu diperjuangkan di tingkat nasional. Ia menyatakan bahwa setiap rekomendasi dari Muhammadiyah Jawa Tengah akan dikoordinasikan dengan berbagai komite di DPD RI. Bahkan, jika diperlukan, masukan tersebut akan dibawa ke DPR RI untuk mendapatkan perhatian lebih luas.
“Berbagai rekomendasi dan masukan dari Muhammadiyah Jawa Tengah akan kami tindak lanjuti. Kami akan koordinasikan dengan komite-komite yang ada di DPD RI, dan jika diperlukan, kami siap membawa aspirasi ini ke DPR RI. Hal ini penting untuk memastikan bahwa suara Muhammadiyah terwakili dengan baik dalam pengambilan kebijakan nasional,” jelas Dr. Muhdi menegaskan.
Dalam dialog terbuka yang berlangsung, beberapa pimpinan PWM Jawa Tengah memberikan berbagai masukan dan usulan terkait kebijakan publik yang perlu diperjuangkan oleh Dr. Muhdi di DPD RI. Isu-isu yang diangkat meliputi peningkatan akses pendidikan bagi masyarakat kurang mampu dan pekerja luar negeri, pendampingan untuk ASN dan PPPK, pengembangan ekonomi dan UMKM, serta perlindungan sosial bagi kelompok masyarakat yang rentan.
Kegiatan silaturahmi ini ditutup dengan komitmen untuk terus mempererat sinergi antara PWM Jawa Tengah dan DPD RI dalam berbagai program pengembangan masyarakat. Dr. Muhdi menegaskan bahwa dirinya siap menjadi jembatan bagi Muhammadiyah dalam menyuarakan kepentingan umat di tingkat nasional. Diharapkan, melalui kolaborasi ini, Muhammadiyah dapat memainkan peran yang lebih signifikan dalam pembangunan bangsa, khususnya dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Jawa Tengah.