Oleh : Khafid Sirotudin
Fajar menyingsing ketika mobil kami keluar pintu tol Bojong Kabupaten Pekalongan. Untuk pertama kalinya saya diminta mengisi Pengajian Ahad Pagi (PAP) yang diselenggarakan oleh 4 PCM yaitu Bodeh, Comal, Ulujami dan Ampelgading. PAP Sinergi 4 PCM di kabupaten Pemalang ini, dilaksanakan secara bergiliran diantara 4 Cabang serta telah berjalan selama 15 tahun (sejak 2009). Kali ini giliran PCM Bodeh dan ditempatkan di halaman TK ABA (Aisyiyah Bustanul Athfal) desa Muncang Kecamatan Bodeh.
PAP adalah salah satu wujud Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) bidang pembinaan mental spiritual untuk umat dan warganya. Hampir semua PCM se Jateng (550-an Cabang) telah mengadakan PAP rutin setiap akhir pekan dengan beragam corak, tempat, waktu dan model dalam pelaksanaannya. PAP biasanya diadakan di gedung sekolah/AUM Pendidikan, gedung Dakwah (kantor dan halaman) PCM, Masjid, Pendopo Kecamatan dan Balai Desa, bahkan ada yang dilaksanakan di Taman Kota.
PAP Ar-Rahmah PCM Weleri pertama kali dilaksanakan pada 8 Agustus 1993, bertempat di Pendopo Kawedanan (sekarang Kecamatan). Saat ini ada 21 PAP di seluruh wilayah PDM kabupaten Kendal. Jumlah jamaah terbanyak berada di PAP Weleri, rata-rata diikuti 1.000 orang. PAP Ar-Rahmah berkontribusi signifikan dalam menghimpun dana umat secara gotong royong dalam membangun RSI Muhammadiyah Kendal di Weleri, yang mulai beroperasi tahun 1996.
Pukul 06.00 WIB, para jamaah PAP di Bodeh dari 4 PCM secara bergelombang mulai datang. Kebanyakan mengendarai sepeda motor berboncengan. Cukup banyak jamaah yang datang berombongan dengan menumpang mobil bak terbuka (pick-up) dan angkutan umum pedesaan. Dengan tertib jamaah duduk lesehan menempati gelaran terpal yang terbentang di halaman TK ABA Muncang
Sebelah Selatan TK ABA, dipasang 4 tratak yang dilengkapi puluhan meja tempat menggelar Bazar UMKM. Terlihat beberapa jenis barang dagangan yang ditempatkan diatas meja-meja itu. Ada telur ayam di dalam kotak kayu (peti) yang tertata rapi, aneka asesoris pakaian yang ditata rajin pada rak besi ringan bawaan dari rumah, serta aneka kudapan dan minuman ringan. Saya sendiri sengaja membawa 1 karton dus berisi 50-an pasang sepatu merk MDS (Muhammadiyah Shoes) yang saya pasrahkan Toni Soleman Ketua LP UMKM Pemalang untuk dijualkan.
Dari depan mimbar PAP, saya melihat beberapa perempuan menjajakan minuman yogurt, nasi bungkus dan air minum dalam kemasan. Terbayang oleh saya, bagaimana dahulu Kyai Ahmad Dahlan berdakwah sambil berdagang batik ke berbagai daerah. Berdagang sambil berdakwah, dakwah sambil berdagang. Bukan menjadi hal yang tabu bagi kalangan warga persyarikatan dan umat apabila kegiatan PAP diwarnai kegiatan perdagangan oleh sebagian masyarakat yang “ngalap berkah” (mencari keberkahan).
PCM Bodeh selaku shahibul bait (tuan rumah) menyampaikan beberapa informasi organisasi dan ajakan berinfak untuk menyelesaikan pemasangan paving halaman TK ABA Muncang. Biaya yang dibutuhkan sebanyak Rp 60 juta, sementara dana yang tersedia baru Rp 15 juta. Berdasarkan perhitungan biaya pembelian paving, pasir dan tenaga pemasangan (tukang) ditetapkan sebesar Rp 148.500 per meter persegi. Tiga orang panitia berkeliling, menawarkan mengedarkan dan mencatat list formulir kesediaan sumbangan.
Melihat semangat panitia yang begitu menyala, saya memberikan respon positif pada saat mengisi pengajian. “Jamaah PAP yang dimuliakan Allah, silakan meminta formulir kepada panitia. Yang penting sudah ada niat untuk menyumbang paving TK ABA. Tidak harus dibayar lunas hari ini, boleh dihutang dan dibayar pada PAP mendatang”, ajak saya kepada jamaah. Sambil memanggil seorang panitia, saya ambil dompet dari saku celana. Alhamdulillah, masih ada uang cash Rp 165.000, lalu saya serahkan Rp 150.000 buat infak paving.
Saya minta jamaah PAP yang berniat menyumbang paving agar mengisi formulir dengan jelas. Jangan sampai mengisi formulir kesediaan infak dengan isian yang tidak jelas atau beralasan menghindari riya’ dan mengurangi keikhlasan. Silahkan menulis nama bapak/ibu secara jelas, jangan diisi “Hamba Allah”. Alamatnya juga musti jelas, jangan ditulis “Bumi Allah”. Apalagi pada kolom besarnya sumbangan dan kapan mau ditunaikan, jangan ditulis “insya Allah”. Jangan pernah menyulitkan panitia untuk menagihnya kepada siapa dan dimana alamatnya. Maka 600 -an orang jamaah PAP Bodeh pun geerr…tertawa semuanya.
Dakwah Muhammadiyah itu dakwah yang menggembirakan, menyenangkan dan mencerahkan.
Wallahu’alam