Pilkada Jawa Tengah 2024 menghadirkan dua pasangan calon gubernur dan wakil gubernur yang menawarkan solusi strategis untuk memperkuat ekonomi daerah, khususnya dalam memberdayakan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). UMKM menjadi salah satu pilar penting dalam struktur ekonomi Jawa Tengah, di mana lebih dari 99% unit usaha di provinsi ini adalah UMKM. Selain itu, UMKM juga menjadi sektor yang mampu menyerap tenaga kerja dalam jumlah besar. Untuk itu, kedua pasangan calon, yakni Andika Hazrumy-Hendrar Prihadi dan Ahmad Luthfi-Taj Yasin Maimoen, telah merancang visi dan misi yang ambisius dan komprehensif dalam memperkuat sektor ini, sekaligus meningkatkan daya saing ekonomi Jawa Tengah di masa depan.
1. Andika Hazrumy-Hendrar Prihadi: Penguatan Ekonomi Hijau dan Digitalisasi UMKM
Pasangan Andika Hazrumy dan Hendrar Prihadi membawa visi besar untuk mewujudkan pembangunan ekonomi berbasis lingkungan yang berkelanjutan. Salah satu pilar utama dalam misi mereka adalah penguatan ekonomi hijau yang mengedepankan pendekatan ramah lingkungan. Langkah ini dianggap relevan dengan tuntutan global saat ini, di mana Jawa Tengah diharapkan mampu menjadi contoh provinsi yang memanfaatkan sumber daya alam secara berkelanjutan tanpa merusak ekosistem. Mereka ingin mendorong sektor-sektor ekonomi yang terkait dengan energi terbarukan, pertanian organik, dan industri yang lebih ramah lingkungan.
Selain itu, Andika-Hendi juga memiliki perhatian besar terhadap UMKM. Mereka menyadari bahwa UMKM adalah tulang punggung ekonomi daerah, namun tantangan utama yang dihadapi pelaku UMKM saat ini adalah keterbatasan akses terhadap teknologi. Oleh karena itu, pasangan ini berkomitmen untuk mengakselerasi digitalisasi UMKM di Jawa Tengah. Melalui berbagai program pelatihan dan pengembangan, mereka ingin membantu pelaku UMKM dalam memanfaatkan platform digital untuk pemasaran, manajemen bisnis, dan akses ke modal.
Langkah digitalisasi ini diharapkan dapat memperluas pasar bagi produk-produk UMKM di Jawa Tengah, dari skala lokal hingga nasional dan internasional. Teknologi digital juga dapat meningkatkan efisiensi operasional UMKM sehingga mampu bersaing dengan produk-produk yang lebih mapan di pasaran. Andika-Hendi juga ingin memperkuat ekosistem kewirausahaan di kalangan generasi muda melalui program-program inkubasi bisnis dan startup digital, yang dapat mendorong inovasi di sektor ekonomi kreatif dan digital
2.Ahmad Luthfi-Taj Yasin Maimoen: Pengembangan Ekonomi Lokal Berbasis Inklusif
Pasangan Ahmad Luthfi dan Taj Yasin Maimoen, dengan visi “Ngopeni-Ngelakoni Jateng”, menitikberatkan pada pengembangan ekonomi berbasis potensi lokal. Mereka melihat bahwa kekuatan ekonomi Jawa Tengah terletak pada kekayaan sumber daya alam dan potensi pertanian, perikanan, serta industri rumah tangga di pedesaan. Oleh karena itu, mereka memiliki misi untuk mengoptimalkan sektor-sektor unggulan daerah, terutama di pedesaan, agar bisa menjadi motor penggerak ekonomi yang mandiri dan berkelanjutan.
Dalam misi ini, Luthfi-Gus Yasin ingin memastikan bahwa pelaku UMKM di daerah pedesaan mendapatkan dukungan yang memadai, baik dalam hal akses permodalan, peningkatan kapasitas, hingga pemasaran produk. Mereka juga berkomitmen untuk menciptakan iklim usaha yang kondusif bagi UMKM, dengan memberikan insentif kepada usaha mikro yang inovatif dan ramah lingkungan.
Tidak hanya itu, pasangan ini juga menekankan pentingnya pembangunan yang inklusif, di mana semua lapisan masyarakat, termasuk perempuan, kelompok marjinal, dan difabel, dapat berpartisipasi aktif dalam kegiatan ekonomi. Mereka berencana untuk memberikan pelatihan kewirausahaan dan akses permodalan kepada kelompok-kelompok ini, sehingga mereka dapat berdaya secara ekonomi dan berkontribusi pada pembangunan daerah
Arah Pembangunan Ekonomi di Masa Depan
Kedua pasangan calon ini memiliki pendekatan berbeda dalam membangun ekonomi Jawa Tengah. Andika-Hendi lebih berfokus pada penguatan ekonomi berbasis teknologi dan digitalisasi UMKM, yang diharapkan dapat meningkatkan daya saing ekonomi daerah di era globalisasi. Sementara itu, Luthfi-Gus Yasin memilih pendekatan berbasis ekonomi lokal yang berkelanjutan, dengan pemberdayaan UMKM dan masyarakat pedesaan sebagai prioritas utama.
Namun, keduanya sepakat bahwa UMKM adalah sektor vital yang harus diberi perhatian khusus. Mereka sama-sama berkomitmen untuk menciptakan kebijakan yang pro-UMKM dan ramah lingkungan, dengan tujuan akhir menciptakan kesejahteraan yang merata bagi seluruh masyarakat Jawa Tengah. Dalam upaya ini, kolaborasi antara pemerintah, swasta, dan masyarakat akan menjadi kunci keberhasilan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan di provinsi ini.
Dengan visi dan misi yang mereka tawarkan, pemilih Jawa Tengah akan menghadapi pilihan penting pada Pilkada 2024. Apakah ingin mendukung ekonomi hijau berbasis digitalisasi yang ditawarkan oleh Andika-Hendi, atau memilih pemberdayaan ekonomi lokal yang inklusif dan berkelanjutan yang diusung oleh Luthfi-Gus Yasin. Keduanya berjanji untuk membawa Jawa Tengah menuju masa depan ekonomi yang lebih baik, namun dengan pendekatan yang berbeda.
Pilkada Jawa Tengah 2024 menjadi momentum penting bagi masa depan ekonomi provinsi ini. UMKM sebagai tulang punggung ekonomi menjadi fokus utama dari kedua pasangan calon, baik dalam hal pengembangan teknologi maupun pemberdayaan potensi lokal. Dalam kondisi global yang terus berubah, Jawa Tengah membutuhkan pemimpin yang mampu membawa ekonomi daerah ini beradaptasi dengan tantangan dan peluang baru.
Dengan mendukung UMKM dan ekonomi lokal, provinsi ini diharapkan dapat semakin tangguh menghadapi persaingan, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dan menciptakan lapangan kerja yang lebih luas. Siapapun yang terpilih, harapan masyarakat Jawa Tengah untuk pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif berada di pundak para calon pemimpin ini.