No Result
View All Result
UKMMu.com
  • Home
  • Agenda
  • Info
  • Inspirasi
  • Mitra
  • MICE
  • Filantropi
  • Produk
  • PUPUKMU
  • Klinik
    • Sertifikasi Produk
  • Publikasi
    • Buku
  • Home
  • Agenda
  • Info
  • Inspirasi
  • Mitra
  • MICE
  • Filantropi
  • Produk
  • PUPUKMU
  • Klinik
    • Sertifikasi Produk
  • Publikasi
    • Buku
No Result
View All Result
UKMMu.com
No Result
View All Result
Home Info

KUNDANGAN, WEH-WEHAN DAN BAJIGUR

Sulistyo Suharto by Sulistyo Suharto
17 June, 2024
in Info
0
KUNDANGAN, WEH-WEHAN DAN BAJIGUR
0
SHARES
3
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Khafid Sirotudin

Selalu ada tradisi dan budaya baik yang mengiringi perayaan hari raya umat beragama di Indonesia. Tak terkecuali di kalangan umat Islam saat merayakan Iedul Fitri dan Iedul Adha.
Salah satunya yaitu tradisi ”kundangan, weh-wehan, riyayanan” di berbagai daerah Jawa Tengah yang memiliki komunitas muslim terbesar dalam setiap kampung.

Setelah menunaikan shalat Ied di masjid atau tanah lapang, warga biasa berbondong-bondong menuju masjid/mushola membawa “berkat” yaitu penampan berisi makanan pokok dan aneka lauk-pauk. Kundangan berisi nasi/lontong/kupat beserta lauk sambel goreng, oseng-oseng, opor, kerupuk, ayam goreng dan kudapan khas lokal. Sesampai di mushola seluruh penampan berisi makanan diletakkan di tengah area shalat berjamaah. Sedangkan warga dan jamaah duduk bersila mengelilinginya.

Tidak ada undangan resmi apalagi mewajibkan masyarakat di sekitar mushola untuk mengikuti kundangan. Sebagaimana tradisi atau budaya pada umumnya. Semua tumbuh, bertahan dan berkembang selaras dengan kesadaran warga yang muncul dari kearifan lokal.

Setelah semua berkumpul mengelilingi penampan dengan aneka ragam makanan, seorang imam atau kyai mushola memberikan tausiyah singkat semacam “kultum (kuliah tujuh menit)”, lalu memimpin doa memanjatkan keselamatan, kerahmatan dan kebahagiaan bagi segenap warga kampung dan jamaah mushola. Setelah diberkati dengan doa, setiap jamaah membawa pulang penampan yang berisi makanan yang telah ditukarkan dengan makanan dari jamaah lain. Saling memberi, saling berbagi makanan.

Baca Juga:  Transformasi Ekonomi Umat dengan Koperasi Syariah: Temuan Empiris dan Teoritis

Ada juga di beberapa tempat, yang pernah saya ikuti, setelah diberkati doa, warga makan bersama menikmati hidangan dengan “pincuk” atau piring yang telah disediakan. Jamaah bebas memilih makanan dari semua sajian yang dihidangkan jamaah lain. Sungguh nikmat makan berjamaah dengan warga sekampung di dalam mushola. Saya yakin pahalanya berlipat ganda.

Bajigur

Kami sekeluarga menempati rumah di kampung Pagersari Penaruban Weleri, 30 Maret 2000. Dua pekan setelah hari lebaran haji Iedul Adha waktu itu, 16 Maret 2000. Kami beruntung bisa bertempat tinggal sangat dekat dengan mushola Nurul Jadid, hanya berjarak 3 rumah.

Sejak Iedul Adha 2001, saya bersama 5-7 keluarga warga persyarikatan se kampung menginisiasi kurban seekor sapi yang disembelih di depan rumah kami. Selain muqarib (orang yang ikut iuran kurban) warga kampung kami libatkan untuk bersama-sama mengelola dan membagikan daging kurban untuk warga Satu RW Empat RT. Kami koordinasikan dengan 2 takmir mushola yang ada di kampung kami, agar pendistribusian daging kurban bisa merata. Mengingat dua mushola yang ada, biasanya hanya menyembelih 1-3 ekor kambing yang tentu memiliki keterbatasan dalam jumlah pembagian daging bagi jamaahnya.

Baca Juga:  PENGEMBANGAN KOPERASI SYARIAH DI INDONESIA: MEMBACA TANTANGAN DAN PELUANG

Selama 9 tahun (2001-2010), muqarib persyarikatan, selalu menyembelih seekor sapi di depan rumah kami bersama warga kampung. Sejak tahun 2011, penyembelihan seekor sapi dan 2 ekor kambing mulai dilakukan di mushola, setelah muncul kesadaran lebih luas dari para aghniya’ untuk berhimpun menunaikan ibadah kurban dengan menyembelih seekor sapi. Selain sesuai dengan kaidah fikih, juga “babar” (lebih banyak, luas) jumlah daging maupun penerimanya.

Ada kebiasaan istri saat pelaksanaan ibadah kurban, sejak dilakukan di depan rumah maupun setelah berpindah di mushola Nurul Jadid. Yaitu membuat minuman Bajigur khas Yogyakarta, daerah asal nyonya. Kebetulan istri saya hobi membuat aneka makanan dan minuman. Kata orang kampung, masakan istri saya “nyamleng” (enak sekali) rasanya…cie-cie muji istri sendiri.

Baca Juga:  MEMULAI DARI KECIL ITU INDAH

Tujuan awal istri membuat bajigur untuk memberikan minuman yang menyegarkan bagi para relawan kampung yang ikut mengelola daging kurban. Alhamdulillah Iedul Adha tahun ini mushola kami menyembelih 3 ekor sapi.

Bajigur adalah minuman berbahan baku “degan” (kelapa muda) yang diperkaya rasa dengan santan, gula jawa, kopi dan daun pandan. Kebiasaan membuat bajigur telah menjadi tradisi tersendiri di kampung kami saat Iedul Adha. Meski kami sekeluarga jarang mengikuti tradisi kundangan sebagaimana warga kampung dan jamaah mushola, namun tradisi bajigur telah menjadi pengganti “weh-wehan” (saling memberi makanan) yang dinanti-nantikan warga saat Iedul Adha tiba.
Wallahu’alam

Pagersari, 17 Juni 2024

Previous Post

MENAKAR KEMAMPUAN BERKURBAN

Next Post

UMKM TRENGGINAS

Sulistyo Suharto

Sulistyo Suharto

Next Post
UMKM TRENGGINAS

UMKM TRENGGINAS

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Recommended

BEONG DAN INSPIRASI PERADABAN

BEONG DAN INSPIRASI PERADABAN

3 days ago

1 week ago

Trending

MEMULAI DARI KECIL ITU INDAH

MEMULAI DARI KECIL ITU INDAH

5 months ago

Aksesoris dari Manik Manik Menjadi Trend di Kalangan Remaja

10 months ago

Popular

RAKORWIL DAN CANDI BOROBUDUR

RAKORWIL DAN CANDI BOROBUDUR

1 year ago
rondho royal

RONDHO ROYAL

4 weeks ago
BEONG DAN INSPIRASI PERADABAN

BEONG DAN INSPIRASI PERADABAN

3 days ago

Aksesoris dari Manik Manik Menjadi Trend di Kalangan Remaja

10 months ago
Rajendra Farm: Merintis Usaha di Usia Tua

Rajendra Farm: Merintis Usaha di Usia Tua

8 months ago
UKMMu.com

UKMMu.com merupakan media official LP-UMKM PWM Jawa Tengah yang diinisiasi oleh Ketuanya yaitu Bapak Khafid Sirotudin, dan merupakan website umkm terkemuka yang dapat dijadikan rujukan untuk umkm se Indonesia khususnya Jawa Tengah

Topik Blog

  • Agenda
  • Buku
  • Filantropi
  • Info
  • Inspirasi
  • MICE
  • Mitra
  • Produk
  • PUPUKMU
  • Sertifikasi Produk
No Result
View All Result

Follow Us

Email: lpumkmjateng@gmail.com

Alamat: Gedung Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Tengah Jl. Singosari Raya 33, Pleburan, Semarang Selatan, Kota Semarang Jawa Tengah

Telp/WA: +62 8156574389 (Lenny Ratih Agustin)

  • About
  • Buku
  • Lomba Menulis Opini HARKOPNAS 2024
  • Sertifikasi Produk
  • Services
  • Susunan Redaksi
  • UKMMu.com
  • UKMMu.com – Media UMKM Terkemuka
  • UKMMu.com – Post

Copyright © 2023, Official Website & Media LP-UMKM PWM Jawa Tengah

No Result
View All Result
  • About
  • Buku
  • Lomba Menulis Opini HARKOPNAS 2024
  • Sertifikasi Produk
  • Services
  • Susunan Redaksi
  • UKMMu.com
  • UKMMu.com – Media UMKM Terkemuka
  • UKMMu.com – Post

Copyright © 2023, Official Website & Media LP-UMKM PWM Jawa Tengah

Redaksi

Go to mobile version