Oleh: Rudi Pramono – Ketua MPI PDM Wonosobo
UKMMu.com – Membaca tujuan IPM : pelajar yang islami, berilmu, berakhlak mulia, berpikir kritis dan bejiwa sosial. Poin terakhir berpikir kritis dan berjiwa sosial menarik untuk dikaji.
Muhammadiyah adalah sebuah gerakan intelektual kritis terhadap keberagamaan dan kondisi sosial umat pada saat yang keruh, tidak murni bercampur dengan paham animisme, dinamisme, hindu, kejawen sehingga terjadi pengamalan keagamaan yang religio-magis (sinkretis) dalam bentuk kultus, taqlid, washilah, ruh itu aktif, benda itu memiliki kekuatan, kesaktian, kekebalan, ngalap berkah, jangan sembarang kutip ayat Al Qur’an, dll
Semua itu menjadikan umat menjadi bodoh karena semua disikapi secara irasional, mitologi dan mematikan rasionalitas dan ilmiah selain bisa berpotensi merusak aqidah islamiyah. Kita menyakini adanya mukjizat untuk Nabi dan karamah untuk wali, tapi semua harus seizin Allah, dan tidak semudah itu kalau tanpa ilmu, kemampuan dan kemandirian dan itu hanya milik Allah (Ibnu Taimiyah)
Keberagamaan yang berhenti pada budaya spiritual, fiqihiyah dan akhirati semata berpotensi melupakan tanggungjawab kekhalifahan untuk aktif mensejahterakan dunia ini. Beragama tidak hanya berorientasi pada diri saja, mencari kedamaian dan kebahagiaan diri. Dalam beragama, kita dituntut untuk beramal dan menjalankan peran sosial sebagai hamba dan khalifah Allah. Ini termasuk berjihad membangun dunia sesuai dengan bidang perjuangan masing-masing sebagai bentuk ibadah kepada Allah dan perwujudan tauhid kepada-Nya.
Muhammadiyah tidak hanya berhenti di kritisisme tapi juga aksi nyata, dari paham ke praksis gerakan, Ilmu Amaliyah Amal Ilmiyah. Dari spiritualisme dan intelektualisme ke gerakan sosial progresif dan pembaharu di ranah kemasyarakatan.
Dalam Muqaddimah Anggaran Dasar, Muhammadiyah setelah bertauhid, kemudian terjun ke masyarakat dengan semua dinamika dan persoalannya. Menghadapi berbagai tantangan dan persoalan dunia dengan semangat jihad dan ijtihad yang didasarkan pada ajaran Islam. Muhammadiyah ingin menjadi solusi bagi setiap persoalan kemasyarakatan, kemanusiaan dan kebangsaan yang tidak pernah selesai bahkan semakin berat di era global sekarang ini.
Mendirikan organisasi dakwah dan amal usaha merupakan ladang jihad dan ijtihad amal shalih bagi Muhammadiyah. Untuk memajukan umat dan sebagai bagian dari visi besar peradaban Islam, yaitu menegakkan dan mengangkat tinggi ajaran Islam yang membawa rahmat bagi seluruh alam.
Pada akhirnya ‘agama’ dan ‘kaum beragama’ bukanlah jadi persoalan. Karena semakin dalam penghayatan keberagamaan seseorang, maka semakin substantif dalam beragama dan memberikan manfaat yang sebesar-besarnya untuk lingkungannya.
Dengan demikian eksistensi dan marwah agama sebagai petunjuk dan hidayah bagi umat manusia untuk kebahagiaan di dunia dan di akhirat, akan ‘terjaga dan dijaga oleh pemeluknya’. Akhirnya semua ideologi ciptaan manusia akan kehilangan pamornya.
Selamat Milad IPM
Ke-63
18 Juli 1961 – 18 Juli 2024