No Result
View All Result
UKMMu.com
  • Home
  • Agenda
  • Info
  • Inspirasi
  • Mitra
  • MICE
  • Filantropi
  • Produk
  • PUPUKMU
  • Klinik
    • Sertifikasi Produk
  • Publikasi
    • Buku
  • Home
  • Agenda
  • Info
  • Inspirasi
  • Mitra
  • MICE
  • Filantropi
  • Produk
  • PUPUKMU
  • Klinik
    • Sertifikasi Produk
  • Publikasi
    • Buku
No Result
View All Result
UKMMu.com
No Result
View All Result
Home Info

IKAN BUNTAL : BERPROTEIN DAN BERACUN

Sulistyo Suharto by Sulistyo Suharto
6 January, 2025
in Info, Inspirasi
0
IKAN BUNTAL : BERPROTEIN DAN BERACUN
0
SHARES
98
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Oleh : Khafid Sirotudin

Seorang chef khusus sedang menyiapkan masakan sea food istimewa pada sebuah restoran di Jepang. Tempatnya memasak hanya berjarak 1-1,5 meter dari meja makan. Sambil menikmati minuman white-tea dan kudapan pembuka, pengunjung dapat mengobrol santai dan leluasa menyaksikan dari dekat proses memasak ikan fugu (pufferfish, buntal).

Langkah pertama, sang koki mengambil ikan buntal (Weleri : bluntak) hidup dari akuarium. Satu per satu ikan dieksekusi sambil mengambil racun tetrodotoxin yang terdapat di beberapa bagian tubuh ikan, serta meniriskan di sebuah wadah khusus menampung racun tersebut. Empat ekor ikan buntal yang sudah dibersihkan dari racun kemudian dimasak menjadi beberapa hidangan sea food sesuai pesanan pelanggan. Semua proses memasak terlihat kasat mata dan jelas.

Tibalah waktunya master chef menghidangkan masakan mewah itu. Eit…tunggu dulu, sabar sebentar jangan buru-buru memakannya. Chef mengambil sedikit potongan masakan yang telah “dipinto” (disiapkan) di pinggir piring saji dan memakannya di depan pelanggan. Setelah sepuluh menit tidak nampak kejadian keracunan pada chef, barulah kita bisa menikmati sajian ikan fugu.

Mengapa begitu rumit prosedur ketat itu dilakukan?. Sebab racun tetrodotoxin yang dikandung ikan buntal lebih dahsyat 100 kali dari racun sianida dan sangat mematikan. Racun tetrodotoxin mampu melumpuhkan otot-otot, sementara korban tetap sadar sepenuhnya. Kemudian dalam waktu 5-10 menit korban mengalami sesak nafas dan akhirnya meninggal dunia.

Baca Juga:  JARINGAN UMKM MUHAMMADIYAH

Di Jepang, hanya chef yang memiliki kualifikasi selama 4 tahun tanpa korban dan bersertifikasi khusus yang diperbolehkan memasak ikan fugu di restoran. Sebagai hidangan mewah, harga ikan fugu/buntal per ekor sebesar 120 Dollar AS (Rp 1,7 sd 1,9 juta) atau US$ 235 (Rp 3,5 sd 3,7 juta) per kilogram. Hidangan ikan fugu atau buntal merupakan hidangan sea food termahal di Jepang. Sebanding dengan keahlian chef khusus yang diijinkan untuk memasaknya dan “toh nyowo” (bertaruh nyawa).

Meskipun menyaksikan semua proses memasak ikan buntal secara aman dan bergizi tinggi, tetapi saya tidak berani menikmatinya. Saya lebih memilih ikan salmon dan sedikit mencicipi “oseng-oseng” ubur-ubur (jellyfish). Sebagai tamu, kami menghargai penghormatan jamuan makan malam yang telah diberikan Deputi Perdana Menteri, Menteri Pertanian dan Asosiasi Eksportir Apel Fuji Jepang. Apalagi mereka semua mengetahui jika saya seorang muslim yang haram memakan daging babi dan meminum arak Jepang (sake).

Saya teringat pernah beberapa kali mendapatkan ikan bluntak ketika memancing ikan di pantai Sendang Sikucing maupun Tawang Laut, Gempolsewu, Rowosari Kendal. Ketika mendapatkan ikan buntal, biasanya ikan dibiarkan beberapa menit di tanah pasir. Dalam waktu 1-2 menit tubuh ikan akan menggelembung sambil bersuara..pek..pek..pek lantas mati. Untuk melepas pancing di mulutnya, digunakan tang atau catut untuk mengapit duri-duri beracun di tubuhnya. Tang atau catut adalah peralatan standar bagi pemancing ikan di laut.

Baca Juga:  Melihat Potensi di Purbalingga, Sandiaga Uno Ingin Bandara JB Soedirman Diarahkan untuk Penerbangan Pariwisata

Berdasarkan referensi ilmu perikanan dan kelautan, gelembung tubuh ikan buntal memiliki banyak manfaat, diantaranya mengandung kolagen, protein yang mampu menjaga kulit, daya tahan tubuh dan berguna untuk menguatkan tulang, sendi, otot dan gigi. Tetapi sebagai orang awam, kami takut dengan racun yang dimilikinya. Filipina adalah salah satu negara yang tegas melarang konsumsi ikan buntal ini.

Tingkat konsumsi ikan per kapita Indonesia berada di peringkat 11 dunia (2021). Jauh di bawah negara Islandia, Maladewa, Portugal, China dan Jepang, serta dibawah negara ASEAN seperti Vietnam, Myanmar dan Malaysia. Padahal Indonesia menduduki peringkat kedua dunia sebagai negara produsen ikan terbesar (78,8 juta ton, tahun 2020). Melalui Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 3 tahun 2014, diperingati untuk pertama kalinya pada tanggal 21 November 2014 sebagai Hari Ikan Nasional. Sejak saat itu, setiap tanggal 14 November diperingati sebagai Hari Ikan Nasional.

Baca Juga:  MEMULAI DARI KECIL ITU INDAH

Melalui peringatan Hari Ikan Nasional diharapkan masyarakat Indonesia semakin menggemari ikan sebagai asupan pangan protein hewani, Selain jumlahnya berlimpah juga harganya relatif lebih murah dan stabil dibandingkan harga pangan protein hewani dari unggas (telur, daging ayam dan sebagainya) serta hewan berkaki empat “rojokoyo” ruminansia (kambing, domba, sapi, kerbau) dan non ruminansia (kuda, keledai, babi). Kita pun mengetahui jika dua per tiga wilayah Indonesia merupakan lautan yang memiliki potensi perikanan yang sangat luar biasa besar.

Sebagaimana lagu anak-anak yang pernah diajarkan guru ketika belajar di bangku Sekolah Dasar. Lagu berjudul “Nenek Moyangku” yang diciptakan Ibu Sud, nama lengkapnya Saridjah Niung, pada tahun 1940 itu menjadi semacam “lagu wajib” bagi siswa SD jaman “semonow” (jaman dulu). Entah di jaman now, masihkah lagu itu diajarkan. Lirik lagunya sebagai berikut :

 

Nenek moyangku orang pelaut,

Gemar mengarung luas samudera,

Menerjang ombak tiada takut,

Menempuh badai sudah biasa.

 

Angin bertiup layar terkembang,

Ombak berdebar di tepi pantai,

Pemuda b’rani bangkit sekarang,

Ke laut kita beramai-ramai.

 

Pagersari, 6 Januari 2025.

 

 

Tags: ikan buntal
Previous Post

Multiple Efek Industri Ayam Goreng: Saatnya Muhammadiyah Ambil Peran dalam Membangun Kemandirian Ekosistem Ekonomi Umat

Next Post

Jual Beli Online Dalam Pandangan Islam

Sulistyo Suharto

Sulistyo Suharto

Next Post
Jual Beli Online Dalam Pandangan Islam

Jual Beli Online Dalam Pandangan Islam

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Recommended

BEONG DAN INSPIRASI PERADABAN

BEONG DAN INSPIRASI PERADABAN

2 days ago

6 days ago

Trending

Rajendra Farm: Merintis Usaha di Usia Tua

Rajendra Farm: Merintis Usaha di Usia Tua

8 months ago
MEMULAI DARI KECIL ITU INDAH

MEMULAI DARI KECIL ITU INDAH

5 months ago

Popular

RAKORWIL DAN CANDI BOROBUDUR

RAKORWIL DAN CANDI BOROBUDUR

1 year ago
rondho royal

RONDHO ROYAL

3 weeks ago
BEONG DAN INSPIRASI PERADABAN

BEONG DAN INSPIRASI PERADABAN

2 days ago
Rajendra Farm: Merintis Usaha di Usia Tua

Rajendra Farm: Merintis Usaha di Usia Tua

8 months ago

Aksesoris dari Manik Manik Menjadi Trend di Kalangan Remaja

10 months ago
UKMMu.com

UKMMu.com merupakan media official LP-UMKM PWM Jawa Tengah yang diinisiasi oleh Ketuanya yaitu Bapak Khafid Sirotudin, dan merupakan website umkm terkemuka yang dapat dijadikan rujukan untuk umkm se Indonesia khususnya Jawa Tengah

Topik Blog

  • Agenda
  • Buku
  • Filantropi
  • Info
  • Inspirasi
  • MICE
  • Mitra
  • Produk
  • PUPUKMU
  • Sertifikasi Produk
No Result
View All Result

Follow Us

Email: lpumkmjateng@gmail.com

Alamat: Gedung Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Tengah Jl. Singosari Raya 33, Pleburan, Semarang Selatan, Kota Semarang Jawa Tengah

Telp/WA: +62 8156574389 (Lenny Ratih Agustin)

  • About
  • Buku
  • Lomba Menulis Opini HARKOPNAS 2024
  • Sertifikasi Produk
  • Services
  • Susunan Redaksi
  • UKMMu.com
  • UKMMu.com – Media UMKM Terkemuka
  • UKMMu.com – Post

Copyright © 2023, Official Website & Media LP-UMKM PWM Jawa Tengah

No Result
View All Result
  • About
  • Buku
  • Lomba Menulis Opini HARKOPNAS 2024
  • Sertifikasi Produk
  • Services
  • Susunan Redaksi
  • UKMMu.com
  • UKMMu.com – Media UMKM Terkemuka
  • UKMMu.com – Post

Copyright © 2023, Official Website & Media LP-UMKM PWM Jawa Tengah

Redaksi

Go to mobile version